Kamis, 08 September 2011

Pedagang Buah Raup Keuntungan Rp5 Juta per Bulan


PANGKALPINANG, RN -  Selama bulan puasa dan Lebaran Idul Fitri para pedagang buah mampu meraup keuntungan sebesar Rp5 juta per hari, karena banyaknya masyarakat yang membeli buah untuk dikonsumsi.
Salah  satu pedagang buah yang merasakan yang ketiban rezeki yaitu Achin, warga Jalan Alexander ini mampu meraup keuntungan 150 juta perbulannya.
Hal itu memang pantas ia peroleh setelah melihat ternyata buah semangka seberat 3 ton yang ia jajakan hanya dalam kurun waktu 2 minggu, dalam bulan puasa kemarin  ludes dihajar pembeli. Sedangkan sekilonya ia patok dengan harga 7 ribu rupiah perkilo. Belum lagi kurma yang booming di bulan puasa, dari kurma yang ia stok 85 dus ludes semua diburu pembeli padahal ia hargai kurma berkualitas bagus ini dengan harga 580 ribu rupiah perdus nya.
“mendekati lebaran lengkeng dan anggur hitam yang terlaris, saya melayani pembeli 24 jam,”jelas Achin saat diwawancarai wartawan,Selasa (06/09).
Lenkeng dan anggur hitam menjadi idola para konsumen kala menjelang lebaran untuk dijadikan santapan bagi tamu yang bersilaturahmi. Dengan harga 25 hingga 35 ribu rupiah Achin mematok harga lengkeng perkilo nya kala itu, sedangkan anggur hitam 55 hingga 65 ribu rupiah harus diserahkan konsumen kepada nya untuk mendapatkan anggur hitam ini satu kilogram. Anggur hitam 80 dus bisa ludes dalam kurun waktu tiga hari. Semenatara itu setelah lebaran usai jeruk kalimantan dan jeruk medan kembali menunjukkan eksistensinya di dunia perbuahan. Buah naga pun tak mau kalah saing, ia juga paling dilirik kala ini walau dihargai 40 hingga 50 ribu rupiah perkilonya.
Selain buah yang didapat dari agent lokal, ia juga menawarkan buah hasil dari kota lautan api Bandung, Strawberry yang ia dapat dari sana bisa habis 15 kotak perbulannya, dalam satu kotak terdapat 32 bungkus strawberry sedangkan satu bungkus nya ia jual dengan harga 18 ribu, sehingga dari strawbeery saja ia meraup hingga 8 juta 6 ratus rupiah.
Sementara itu di tempat buah lain, Syamsudin pedagang buah yang berasal dari Jawa Barat ini menyayangkan lebaran tahun  ini, harusnya kebahagian yang dirasakan para konsumen terhadap buah yang ia jual tanpa mementingkan harga, tapi kenapa buah anggur hitam dari sang agen pada H-2 lebaran hampir 40 % busuk. Ia sebagai penjual sangat menyesalkan kejadian ini,terpaksa ia harus membuang anggur yang dilanda kebusukan itu dan menjual anggur yang masih tersisa. Ia merasakan adanya kecurangan pada sang agen, pasalnya pada H+2 lebaran, anggur yang ia peroleh dari agen kembali baik, padahal kapal-kapal barang belum mengadakan aktifitas seperti biasanya. Tapi karena kebutuhan, anggur hitam nya pun tetap laris pada hari menjelang lebaran. Sama halnya dengan Achin, Syamsudin juga merasakan minat konsumen terhadap lengkeng dan anggur hitam. Pada H-1 lebaran 30 keranjang yang berisi lengkeng sudah tak berisi lagi.
“H-2 hingga H+3 lebaran paling ramai diserbu penikmat buah,”ungkap Syamsudin pedagang yang tak merasakan mudik ini karena tak ada libur lebaran menjajakan buahnya dalam waktu 24 jam.
Syamsudin berharap kejadian yang ia rasakan tahun ini tidak pernah ia rasakan kembali, karena selain merugi dalam factor pendapatan, ia juga merasakan kerugian kepercayaan dari konsumen.(rn15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar