Senin, 05 September 2011

PUSKESMAS PETALING SEBELUM ADA RAWAT INEP DAN ADA RAWAT INEP

PETALING 27-08-2011, Ketika di temui wartawan Realita News ke pada kepala puskesmas Petaling (Kecamatan Mendo Barat) BIRMAM SKM, memiliki 4 anak dengan membuahkan hati 1 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Kepala puskesmas jebolan kampus ABDI NUSA Pangkalpinang, berada di kediamannya. Kepala puskesmas Petaling mengatakan tentang seputar tentang persoalan puskesmas petaling sebelum ada rawat inep dengan sesudah ada rawat inep. Kepala puskesmas sudah menjabat sekitar 5 tahun mengadi dirinya, sebelum menjadi kepala puskesmas mengabdi dirinya sebagai pegawai biasa (perawat biasa). Di Tanya komentar tentang puskesmas sebelum ada rawat inep, mungkin masyarakat kita masih rujukan ke rumah sakit Pangkalpinang, seperti : Rumah Sakit Bakti Timah, Rumah Sakit Umum Daerah sekarang di namakan Depati Hamzah.
Kalau kita melihat lebih jauh sebelum puskesmas kita dijadikan rawat inep, masyarakat pun kita terlauh jauh untuk rawat inep, kasihan pada yang sakit, kalau mereka dalam keadaan bahaya dengan jarak yang lomayan agak jauh dari Pangkalpinang, kan kasihan pada pasien dan keluarga pasien juga. Otomatis pasien harus harus ke pangkalpinang dulu. Kita tau sendiri secara alat medis pun kurang ada di bandikan dengan adanya rawat inep. Secara pihak keluarga pasien ikut juga merasakan jauh melihat pasien harus sampai ke pangkal pinang ketika belum ada rawat inep, secara cost (biaya) pun pasien lebih tinggi ketika di bandingkan dengan ada rawat inep. Apalagi banyak masyarakat kena penyakit melihat cuaca gak baik, dari segi makan masyarakat gak teratur ini membuat mereka jadi sakit. Ketika pasien sakit ada yang di rujuk dengan melaui rawat inep dan ada juga yang di layani polindes (rawat jalan).
Dulu masyarakat kita harus membayar semua obat sebelum adanya Jaminan kesehatan Sepintu Sedulangi (JKKS, Dengan adanya JKKS ini masyarakat kita menikmati gratis dengan sesuai ketentuan seperti: Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan, Pemeriksaan pisik, Pemeriksaan laboratorium sederhana : darah rutin (HB.Leukosit), urin rutin (glukosa, protein dan sedimen). Dengan cacatan tergantung dari ketersedian sarana laboratorium di PPK1. Tindakan medis kecil: pembersihan luka, hecting, pemasangan kateter, infuse dan insisi abses. Pemberian obat sesuai dengan doen. Pelayanan kesehatan di polindes hanya untuk pemeriksaan kehamilan (ANC). Kalau obat yang di luar JKKS atau perawatan lainnya maka pihak pasien harus membayar, karena pasien yang di kaper oleh Cuma JKSS
Masyarakat lebi enak ketika dengan adanya rawat inep di desa Petaling, kepala puskesmas pun minimal 1 bulan sekali, melakukan pedidikan bagi warga yang lagi sedang berobat di ruang tunggu dengan memberikan saran kepada pengunjung untuk memberikan kertas sepotong untuk mengisi kata-kata masukkan kepada pihak puskesmas, lalu kata-kata tersebut di masukin kotak sarang. Kegunaan masukan dari masyarakat tadi sebagai bahan bagi semua pihak pegawai yang ada di puskesmas, agar pelayanan lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.
Pada masa sekarang dengan telah di resmikan gedung baru dengan ada rawat inep pada bulan Januari tahun 2011, ini merupakan yang baik, karena alat medis semakin banyak dan baik, perawat semakin bertambah, bidan semakin bertambah dan dokter bertambah. Di sisi lain pun perawat, bidan yang baru tamat pendidikan  bisa mengabdikan dirinya di puskesmas serta memeperkaya ilmu, di satu sisi mengurangi angka pengangguran. Rawat inep puskesmas petaling di bagi tiga sip setiap sip di isi dua orang perawat untuk mengontrol pasien yang sedang di rawat inep.
Walaupun dengan adanya rawat inep ini bagi petugas medis penjaga rawat inep malam sesuai dengan Peratura Daerah Kabupaten Bangka mengenai peraturan kesehatan (Perda) yang mengatur No 2 tahun 2009 mendapatkan uang jaga sejumlah Rp 2500 permalam.  Pegawai puskesmas terdiri dari  PNS, Magang dan tenaga kontrak JKSS, Himbauan kepala puskesmas desa petaling bagi warga kecamatan Mendo Barat kalau kita udah punya rawat inep di gunakan ketika masih sanggup bagi pasien yang belum parah penyakitya, baik itu rawat inep maupun rawat jalan, tidak harus membawa pasien ke pangkal Pinang. kalau pasien di Pangkalpinang kan lebih jauh bagi warga yang pingin menjenguknya,di banding dengan di petaling sendiri. Pasien di bawa ke Pangkalpinang pasien yang penyakitnya  sudah dalam keadaan bahaya serta pihak pegawai puskesmas tidak sanggup lagi menangani, mungkin alatnya kurang canggih di bandingkan dengan ruma sakit besar peralatan medis lebih canggih. RN 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar